Pare.. Tiada Pernah Kulupakan

Pare.. Tiada Pernah Kulupakan

Tulungrejo ialah sebuah desa yang berada di kecamatan Pare, kabupaten Keriri, Jawa Timur, beberapa orang menyebutnya sebagai kampung inggris. Siapa sekatang orang yang tak mengenal kampung inggris yang berada di Jawa Timur ini?? Seluruh orang yang ada di Indonesia ini dari Sabang hingga Merauke, dari anak sd hingga orang dewasa datang ke desa Tulungrejo ini hanya untuk menimba ilmu bahasa inggris bahkan diriku ini pun begitu, jauh-jauh datang dari Jogja hanya untuk satu tujuan belajar Inggris.

Tak sia-sia aku datang merantau di Jogja ke Pare meskipun dalam kurun waktu satu bulan saja, namun banyak hal disini yang kupelajari. Maklumlah sedari kecil hingga aku menempuh kuliah S1 ku saat ini tak pernah aku sekalipun merantau seorang diri dalam waktu sebulan. Terakhir kali ku merantau sendiri terlama saatku merantau ke negeri orang hanya selama seminggu. Mengenaskan sekali bukan menjadi diriku?? Namun meskipun sebulan menjadi yang terlama bagiku, waktu sebulan itu menjadi yang paling berharga buatku. Mengapa tidak?? Hanya dalam satu bulan aku mendapatkan sahabat yang sekaligus menjadi keluargaku selama aku di Pare. Pengalaman berharga yang tak terlupakan ialah ketika gunung Kelud kembali erupsi, pergi wisata malam. Ahh thats so wonderful :’) meskipun hari-hariku terbiasa bergelut dengan aktivitas merapi namun tak ada yang dapat mengalahkan keindahan pengalamanku di Pare ini.

Pare memang hanyalah sebuah kecamatan yang kecil bahkan mungkin tak seluas kota Jogjaku ini. Akan tetapi Pare memiliki magnet tersendiri bagiku, Pare adalah kota kedua yang kucintai setelah Jogja. Berjuta kenangan tersimpan di Pare. Pare ingin rasanya kembali memeluk dirimu dan menghangatkan hati yang rindu akan suasanamu. Pare dengan segala kesederhanaan yang ada orang-orang disini betah untuk bermukin disini. Semoga suatu hari nanti aku dapat mengunjungimu kembali Pare terutama Daffodils, Orchid Camp :’)

tanpa judul

tanpa judul

detik demi detik, hari demi hari, tahun demi tahun

waktu sungguh cepat berlalu

betapa menyedihkannya, kenangan demi kenangan terlewati begitu saja

terlupakan, terbuang, tersia-siakan

ahh aku lelah untuk memikirkan hal itu

setiap detiknya kuhabiskan waktukku untuk berpikir..

alangkah indahnya bila sejenak tuk tidak berpikir

agar ku bisa menyambut angin berhembtus..

menyapa hangatnya udara di pagi hari

dan memeluk cahaya mentari pagi

sungguh ironi bahwa semua itu hanyalah dalam angan bayang-bayangku

tak dapat kurasakan nikmatnya surga dunia

oh Tuhan..

berikanlah aku jalan agar aku terlepas dari segalah hal yang membelenggu

Lingkungan ini Rumah Kita

Lingkungan ini Rumah Kita

“apakah kalian bernah berpikir untuk membeli suatu produk karena produk ini ramah lingkungan, produk ini aman tidak merusak lingkungan?? Saya yakin tidak pernah dan tentunya hal yang terpikirkan ialah apakah barang ini harganya murah?”

Kutipan kalimat tersebut berasal dari dosen mata kuliah Tata Kelola Perusahaan di Fakultas Ekonomi UII tempat dimana saya menempuh pendidikan S1 sekarang. Pernyataan tersebut membuka pikiran dan membuka mata saya sendiri sebagai mahasiswa. “Benar sekali aku tidak pernah terpikirkan untuk membeli produk karena produk ini ramah lingkungan, meskipun terpikirkan pasti terpatok pada harga yang mahal dan tak mampu membelinya”. Benakku ketika mendengar dosenku berkata hal seperti itu.

Jika dipikirkan sekali lagi seharusnya memang seperti itulah mindset kita ketika ingin membeli suatu produk, jangan hanya terpatok untuk membeli barang dengan harga yang murah saja, namun perhatikan kualitas atas produk itu sendiri. Akan tetapi justru mindset yang buruk ini terjadi di kalangan masyarakat Indonesia, kalau orang berkata “sing penting murah”. Sungguh ironi sekali bahwa masyarakat di Indonesia masih berpikiran seperti itu. Tidak hanya melihat berdasarkan dari sisi konsumen saja, dari segi produksi produk masih banyak produk yang berasal dari Indonesia tidak memerhatikan aspek ramah lingkungan ini. Seakan-akan memproduksi barang asal tanpa melihat timbal baliknya kepada lingkungan. Apakah memang beginikah masyarakat Indonesia tidak memedulikan lingkungan??

Mari kita tengok beberapa waktu lalu disaat masyarakat dunia meresahkan hilangnya pesawat MH370 dan tidak dalam selang waktu lama dari hilangnya pesawat itu, Indonesia terkena musibah asap kabut di Riau. Permasalahan asap kabut yang terjadi ini justru sudah menjadi permasalahan yang krusial bagi warga Indonesia ini sendiri mengenai lingkungan hidup. Bahkan ketika permasalahan asap kabut yang terjadi pada awal Maret 2014 ini menyimpan banyak duka dan warga Riau sangat diresahkan oleh kabut, mereka terjebak di dalamnya. Ingin sekali rasanya mereka keluar dari wilayah tersebut, namun apa yang dilakukan oleh pemerintah terhadap mereka disaat warga Riau membutuhkan bantuan, justru berita mengenai MH370 lah yang selalu menjadi sorotan. Kemanakah pemerintah? Apakah memang selalu selambat ini pemerintah bergerak? Saya pun sebagai warga tidak tahu menahu mengapa bisa terjadi hal tersebut.

Menurut berita yang tertulis di www.wwf.or.id, “asal muasal kejahatan lingkungan ini mau tak mau kita harus masuk dalam memahami kompleksitas kehutanan dan perkebunan di Riau, Sumatera umumnya. Memahami darurat kabut asap tidak cukup melihat bagaimana kesigapan pasukan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) dibantu satuan tugas anti Karhutla dari lintas lembaga termasuk aparat militer dalam memadamkan api. Dengan pengerahan helikopter Rusia untuk menyiramkan pemboman air, melakukan usaha hujan buatan, maupun pemadaman langsung oleh aparat terlatih. Mereka bisa dikatakan hampir melakukan pekerjaan maksimal kalau ditilik dari kekuatan yang biasa dilakukan pemerintah ini, dibandingkan masifnya lahan gambut yang terbakar, serta obat mujarab hujan yang tak kunjung datang. Akhirnya, kembali kita mengintrospeksi, apa yang telah kita perbuat terhadap ekosistem hutan tropis, terhadap hutan rawa gambut, dan lingkungan secara luasImage

Kabut asap menyelimuti hutan di Riau.
© WWF Indonesia / Mast Irham

Kasus asap kabut yang terjadi di Riau kemarin memberikan pelajaran yang telak bagi kita semua. Cukuplah hal tersebut menjadi pelajaran bagi kita semua sebagai warga negara Indonesia, meskipun kasus yang berkaitan mengenai lingkungan di Indonesia ini sungguh kompleks dan ini hanyalah segelintir kecil contoh kasus yang terjadi di tanah air tercinta kita. Kita seluruh warga di Indonesa menyadari bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam yang melimpah dan tentunya bernilai sangat besar. Hal ini menjadi pr besar bagi pemerintah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat Indonesia untuk menjaga kelestarian alam Indonesia ini. Dengan adanya edukasi ini diharapkan masyarakat sadar akan pentingnya lingkungan dan mindset masyarakat Indonesia akan berubah. Namun demikialingkungann pemerintah tak dapat bekerja sendiri, kita sebagai warga Indonesia juga harus membantu serta memberikan edukasi ini terutama yang sudah memiliki sedikit ilmu mengenai lingkungan kepada masyarakat yang belum begitu paham akan hal ini. Termasuk saya yang sedikit mengerti akan pentingnya lingkungan ini dan saya membagikan ilmu yang saya tahu di blog ini. Maka dari itu mari kita bekerja sama untuk menjaga lingkungan kita, lingkungan yang dipercayakan oleh Tuhan kepada kita untuk diolah dengan baik. Mulailah dari hal-hal yang kecil seperti tidak membuang sampah sembarangan, menjaga kebersihan, menggunakan sepeda atau kendaraan umum, menggunakan barang daur ulang, tidak menggunakan kertas terlalu berlebihan dan membeli produk ramah lingkungan. Masih banyak lagi hal yang bisa kita lakukan untuk menjaga kelestarian alam Indonesia ini. Ayo kawan mulailah dari diri kita sendiri, jadilah trendsetter dalam melestarikan lingkungan ini karena lingkungan adalah rumah kira dan ingat sesuatu yang besar itu dimulai dari kebiasaan-kebiasaan yang kecil 🙂

Beberapa contoh produk ramah lingkungan, program kegiatan pelestarian lingkungan, kampanye cinta lingkungan dapat dilihat di bawah ini.

Produk Ramah Lingkungan

kertas-daur-ulang2  kantong-plastik-ramah-lingkunganhortafamily  keepcup1

Program Kegiatan Pelestarian Lingkungan

pelatihan3 yot_pandamobile_25185 3455m2poec images

Kampanye Cinta Lingkungan

program-wwf_18x24cm 954787_10151880419269311_602186676_n banner_wwf

Sumber gambar (semua): http://www.google.com

<a href=”http://wwfindonesia.blogdetik.com/lomba-blog-ingatlingkungan-berhadiah-uang-tunai-total-rp-10-juta/&#8221; target=”_blank”><img src=”http://wwfindonesia.blogdetik.com/files/2014/03

Aside

Inilah yang disebut hari kasih sayang :)

14 Februari 2014, Sebuah tanggal yang tak akan kulupakan, sebuah tanggal yang memberikan makna dan sebuah tanggal yang notabene orang menyebutnya hari kasih sayang. Teringat akan kasih sayang, aku tak pernah mengkhususkan satu hari untuk kasih sayang, bagiku setiap hari yang terukir dalam hidupku merupakan hari-hari yang penuh kasih sayang. Namun tepat pada tahun ini 14 Februari menjadi hari yang luar biasa dan Desa Tulungrejo,Pare,Kediri menjadi saksi biksu menyaksikan hari yang luar biasa ini.

Berawal pada pukul 10.00, 13 Februari 2014 ketika itu aku hendak tidur melepaskan segala kepenatan, kelelahan yang telah kulalui seharian. Ritual sebelum tidurpun aku laksanakan, doapun terucap semoga hari esok menjadi hal yang luar biasa dan aku mulai menutup mataku. Tanpa butuh waktu lama aku pun sudah tak sadarkan diri dan beranjak ke alam mimpi. Pukul 11.00, 13 Februari 2014, aku tak tahu tepatnya kapan tiba-tiba saja suara teriakan, suara orang berlarian mengacaukanku dan sontakku terbangun ikut berlarian menuju beranda depan. Seketika itu pula aku yang belum tersadarkan sepenuhnya terkejut melihat petir merah di langit dan hujan kerikil berjatuhan dengan cepat. Aku pun kembali masuk kedalam rumah karena ngeri melihat hal itu dan ingin melanjutkan tidurku kembali. Beberapa langkah lagi aku akan menaiki kasurku, seketika seluruh ruangan menjadi gelap gulita. Semua orang begitu panik, beberapa orang berlarian menuju tempatnya masing-masing, dan beberapa orang berusaha mencari lilin dan menyalakannya dan hingga akhirnya pun lilin dinyalakan, semua orang yang berada di lantai 2 ini berkumpul membentuk lingkaran didepan kamarku. Semua orang ketakutan dan panik, mungkin hanya aku dan salah seorang temanku saja yang hanya merasakan ingin segera tidur kembali. hahaha memang ya disaat banyak orang lain khawatir bisa-bisanya aku dan temanku ini memiliki pikiran untuk tidur kembali, entahlah bisa jadi aku sudah bersahabat dengan aktivitas merapi selama ini. Selama beberapa menit kami saling bercerita dan berdoa bersama-sama berharap kami semua selamat. Suasana pun mulai tenang kembali, semua orang yang berkumpul di depan kamarku kembali ke kamar mereka masing-masing termasuk aku dan tiga orang teman yang sekamar denganku dan kemudian kami melanjutkan tidur lagi.

Tepat pukul 03.00 pagi, tentor di campku berteriak “miss…. miss ayo kemas-kemas barang-barangnya, bawa barang seperlunya yang penting-penting aja dimasukkan ke dalam tas, kita akan pergi mengungsi”. Sontak mendengar hal tersebut semua orang yang berada di camp mulai bersiap-siap berkemas-kemas barang yang penting. Kami semua penghuni lantai atas akhirnya turun kebawah dan keluar dari camp dan menunggu jemputan mobil untuk membawa kami ke tempat pengungsian. Suasana kembali menjadi tegang, mengapa kami harus mengungsi?? pikirku saat itu. Namun aku hanyalah bisa menurut kata-kata tentorku itu. Tak lama menunggu jemputan mobil pun datang, sontak uka langsung menggandeng tanganku dan berkata “ayo git cepet kita segera ke mobil”. Mobil pun terisi penuh dan kemudian kami segera berangkat untuk menikmati wisata malam ke Jombang. Untuk menghilangkan kepanikan, kami semua berbincang dengan bapak supirnya bercerita tentang kelud dsb begitu terus sepanjang perjalanan. Hal yang paling tidak disangka adalah ternyata teman sekamarku uka, aisyah, ain berada di mobil itu, hahaha padahal kami semua tidak janjian untuk menaiki mobil itu. Memang saat itu aku bersama uka, aisyah dengan ain. Ckckck ya itulah orang yang sigap dan cepat tanggap mengenai situasi ini. Tak lama kemudian sampailah kami ke tempat tujuan yaitu di salah satu Masjid Agung di Jombang. Sesampainya disana tak kusangka sudah banyak orang yang menghuni tempat itu. Semua anak-anak camp yang berada di naungan salah satu kursus di pare berada disitu. Dan yang paling mengharukan ialah seluruh teman dan kerabat semuanya menghubungiku semua menanyakan kabar, kondisi dan lainnya. Memang disaat seperti inilah kepedulian orang semakin meningkat, dan justru dari kejadian inilah kami semua penghuni camp orchid khususnya penghuni lantai atas semakin akrab. Karena kejadian ini pula banyak orang gugur satu persatu meninggalkan pare takut akan terjadi hal yang mengerikan. Begitulah proses seleksi alam, siapa yang memiliki niat kuat yang akan bertahan. Just simple think  dan itu manjur sekali.

Sungguh sekali lagi inilah pengalaman yang paling tidak aku duga sebelumnya dan kembali bertambah kisah cerita yang indah, mengharukan dalam hidupku. Kisah ini tak akan pernah kulupakan dalam hidupku, kisah yang memberikan pelajaran berharga bagiku. 🙂

#storyfrompare

segelintir makna cinta

segelintir makna cinta

cinta dalam diam..
apakah sesungguhnya arti cinta dalam diam itu?? entahlah begitu banyak yang menafsirkan tentang cinta dalam diam dan banyak pula yang membahas mengenai hal ini baik dari segi positif ataupun sebaliknya. Cinta dalam diam.. hmm teringat tentang kisah Fatimah binti Muhammad dan Ali ibn Abi thalib. Kedua-duanya saling memendam perasaan cinta masing-masing, saling mendoakan satu sama lain dan pada akhirnya mereka dipertemukan dalam ikatan suci. Sungguh indah bukan kisah cinta Fatimah dan Ali?? Siapa sih yang tidak ingin mengharapkan cinta seperti beliau?? 

Berbicara cinta memang tidak akan pernah habisnya, tanpa cinta hidup ini tidak akan berjalan sebagaimana semestinya. Tanpa cinta dari Sang Pencipta bisa jadi tak akan ada yang namanya pohon, hewan, manusia dan lainnya, “Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”. Karena itu janganlah sempit untuk mengartikan cinta, karena rasa cinta itu hadir juga berkat Yang Maha Kuasa. Namun sungguh ironi sekali melihat fenomena-fenomena yang hadir saat ini, banyak sekali kasus pembunuhan dan semacamnya hanya karena mengatasnamakan cinta. Apakah memang makna akan cinta sudah mengalami perubahan sedemikian rupa menjadi seperti ini?? Lalu bagaimana dengan cinta orang tua terhadap kita yang telah merawat kita sedari kecil?? Semudah itukah kita melupakan cinta beliau kepada kita semua??Jaman wis edan, yang salah dianggap benar dan yang benar dianggap salah, antara yang hak dan batil sudah tercampur aduk jadi satu.

Kembali lagi pada cinta dalam diam, sesungguhnya tak ada hal yang salah dengan cinta dalam diam, karena cinta dalam diam itu tentang memahami apa itu cinta, sebuah pengharapan, sebuah doa untuk mendapatkan sosok yang bisa menjadi pelindung. Cinta merupakan fitrah dari semua makhluk hidup di bumi ini dan tak ada yang salah sama sekali tentang cinta itu. Pikirk ulang kembali tentang makna cinta dan berterimakasihlah pada Tuhan yang telah memberikan rasa cinta di hati dan lantunkanlah panjatan doa yang terbaik untuk orang tua, saudara, diri sendiri dan untuk orang tercinta di sekeliling kita 🙂