“apakah kalian bernah berpikir untuk membeli suatu produk karena produk ini ramah lingkungan, produk ini aman tidak merusak lingkungan?? Saya yakin tidak pernah dan tentunya hal yang terpikirkan ialah apakah barang ini harganya murah?”
Kutipan kalimat tersebut berasal dari dosen mata kuliah Tata Kelola Perusahaan di Fakultas Ekonomi UII tempat dimana saya menempuh pendidikan S1 sekarang. Pernyataan tersebut membuka pikiran dan membuka mata saya sendiri sebagai mahasiswa. “Benar sekali aku tidak pernah terpikirkan untuk membeli produk karena produk ini ramah lingkungan, meskipun terpikirkan pasti terpatok pada harga yang mahal dan tak mampu membelinya”. Benakku ketika mendengar dosenku berkata hal seperti itu.
Jika dipikirkan sekali lagi seharusnya memang seperti itulah mindset kita ketika ingin membeli suatu produk, jangan hanya terpatok untuk membeli barang dengan harga yang murah saja, namun perhatikan kualitas atas produk itu sendiri. Akan tetapi justru mindset yang buruk ini terjadi di kalangan masyarakat Indonesia, kalau orang berkata “sing penting murah”. Sungguh ironi sekali bahwa masyarakat di Indonesia masih berpikiran seperti itu. Tidak hanya melihat berdasarkan dari sisi konsumen saja, dari segi produksi produk masih banyak produk yang berasal dari Indonesia tidak memerhatikan aspek ramah lingkungan ini. Seakan-akan memproduksi barang asal tanpa melihat timbal baliknya kepada lingkungan. Apakah memang beginikah masyarakat Indonesia tidak memedulikan lingkungan??
Mari kita tengok beberapa waktu lalu disaat masyarakat dunia meresahkan hilangnya pesawat MH370 dan tidak dalam selang waktu lama dari hilangnya pesawat itu, Indonesia terkena musibah asap kabut di Riau. Permasalahan asap kabut yang terjadi ini justru sudah menjadi permasalahan yang krusial bagi warga Indonesia ini sendiri mengenai lingkungan hidup. Bahkan ketika permasalahan asap kabut yang terjadi pada awal Maret 2014 ini menyimpan banyak duka dan warga Riau sangat diresahkan oleh kabut, mereka terjebak di dalamnya. Ingin sekali rasanya mereka keluar dari wilayah tersebut, namun apa yang dilakukan oleh pemerintah terhadap mereka disaat warga Riau membutuhkan bantuan, justru berita mengenai MH370 lah yang selalu menjadi sorotan. Kemanakah pemerintah? Apakah memang selalu selambat ini pemerintah bergerak? Saya pun sebagai warga tidak tahu menahu mengapa bisa terjadi hal tersebut.
Menurut berita yang tertulis di www.wwf.or.id, “asal muasal kejahatan lingkungan ini mau tak mau kita harus masuk dalam memahami kompleksitas kehutanan dan perkebunan di Riau, Sumatera umumnya. Memahami darurat kabut asap tidak cukup melihat bagaimana kesigapan pasukan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) dibantu satuan tugas anti Karhutla dari lintas lembaga termasuk aparat militer dalam memadamkan api. Dengan pengerahan helikopter Rusia untuk menyiramkan pemboman air, melakukan usaha hujan buatan, maupun pemadaman langsung oleh aparat terlatih. Mereka bisa dikatakan hampir melakukan pekerjaan maksimal kalau ditilik dari kekuatan yang biasa dilakukan pemerintah ini, dibandingkan masifnya lahan gambut yang terbakar, serta obat mujarab hujan yang tak kunjung datang. Akhirnya, kembali kita mengintrospeksi, apa yang telah kita perbuat terhadap ekosistem hutan tropis, terhadap hutan rawa gambut, dan lingkungan secara luas”
Kabut asap menyelimuti hutan di Riau.
© WWF Indonesia / Mast Irham
Kasus asap kabut yang terjadi di Riau kemarin memberikan pelajaran yang telak bagi kita semua. Cukuplah hal tersebut menjadi pelajaran bagi kita semua sebagai warga negara Indonesia, meskipun kasus yang berkaitan mengenai lingkungan di Indonesia ini sungguh kompleks dan ini hanyalah segelintir kecil contoh kasus yang terjadi di tanah air tercinta kita. Kita seluruh warga di Indonesa menyadari bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam yang melimpah dan tentunya bernilai sangat besar. Hal ini menjadi pr besar bagi pemerintah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat Indonesia untuk menjaga kelestarian alam Indonesia ini. Dengan adanya edukasi ini diharapkan masyarakat sadar akan pentingnya lingkungan dan mindset masyarakat Indonesia akan berubah. Namun demikialingkungann pemerintah tak dapat bekerja sendiri, kita sebagai warga Indonesia juga harus membantu serta memberikan edukasi ini terutama yang sudah memiliki sedikit ilmu mengenai lingkungan kepada masyarakat yang belum begitu paham akan hal ini. Termasuk saya yang sedikit mengerti akan pentingnya lingkungan ini dan saya membagikan ilmu yang saya tahu di blog ini. Maka dari itu mari kita bekerja sama untuk menjaga lingkungan kita, lingkungan yang dipercayakan oleh Tuhan kepada kita untuk diolah dengan baik. Mulailah dari hal-hal yang kecil seperti tidak membuang sampah sembarangan, menjaga kebersihan, menggunakan sepeda atau kendaraan umum, menggunakan barang daur ulang, tidak menggunakan kertas terlalu berlebihan dan membeli produk ramah lingkungan. Masih banyak lagi hal yang bisa kita lakukan untuk menjaga kelestarian alam Indonesia ini. Ayo kawan mulailah dari diri kita sendiri, jadilah trendsetter dalam melestarikan lingkungan ini karena lingkungan adalah rumah kira dan ingat sesuatu yang besar itu dimulai dari kebiasaan-kebiasaan yang kecil 🙂
Beberapa contoh produk ramah lingkungan, program kegiatan pelestarian lingkungan, kampanye cinta lingkungan dapat dilihat di bawah ini.
Produk Ramah Lingkungan
Program Kegiatan Pelestarian Lingkungan
Kampanye Cinta Lingkungan
Sumber gambar (semua): http://www.google.com
<a href=”http://wwfindonesia.blogdetik.com/lomba-blog-ingatlingkungan-berhadiah-uang-tunai-total-rp-10-juta/” target=”_blank”><img src=”http://wwfindonesia.blogdetik.com/files/2014/03